Akhir-akhir ini sering kita dapati istilah pelakor, akronim dari kata perebut laki orang. Salah satunya video yang beredar di facebook dan instagram beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut ada seorang wanita yang di duga pelakor yang ketahuan oleh istri dari suami yang di rebut. Wanita yang di duga pelakor tersebut di lempari beberapa lembaran uang, di sertai cacian dan makian istri dari suami yang di rebut oleh wanita yang di duga pelakor itu.
Dalam postingan video tersebut terdapat beragam komentar. Kebanyakan komentar mencaci dan memaki si wanita yang di duga pelakor tersebut. Mereka yang mencaci sangat geram dengan ulah si pelakor. Mungkin itu sebagai bentuk empati terhadap wanita yang menjadi korban. Atau bisa juga karena pengalaman pribadi. Atau gambaran ungkapan jika dirinya adalah korban dari ulah si pelakor.
Meski begitu tak sedikit pula yang tidak setuju jika hanya pelakor yang di salahkan. Walau sebenarnya mereka tetap tidak mendukung apa yang di lakukan si pelakor. Terlebih mereka kaum wanita, pastinya sangat tidak suka dengan ulah si pelakor. Karena bisa di katakan hampir semua wanita tak suka jika di madu, apalagi suaminya di rebut orang lain. Kalau pun ada itu hanya sedikit.
Secara garis besar ada dua kemungkinan besar seseorang menjadi korban pelakor. Terlepas apapun alasan yang mendasari dua kemungkinan itu terjadi.
Kemungkinan pertama si pelakor yang menggoda suami korban.
Alasan yang mendasari si pelakor ini merayu atau menggoda suami korban bisa bermacam-macam. Salah satunya si pelakor mengharapkan sesuatu dari suami korban, seperti misalnya berupa uang, mobil, rumah dan lain-laim. Atau si pelakor punya dendam pribadi terhadap korban (wanita yang suaminya di rebut).
Kemungkiman kedua suami korban yang merayu si pelakor.
Ini penyebabnya bisa jadi karena suami punya masalah dengan keluarganya, terutama istri. Misalnya keadaan rumah tanggannya yang kurang harmonis, istri yang kurang perhatian dan lain sebagainya. Atau bisa jadi sifat asli suami korban yang memang tidak setia.
Memang, apapun alasannya, merebut milik orang lain sangatlah tidak etis dan tidak di benarkan. Namun jika yang di perebutkan adalah makhluk hidup seperti suami. Dimana suami adalah manusia yang punya pikiran, serta kemampuan untuk memilih. Seandanya suami ini yang di rayu si pelakor, bukankah dia bisa menolak atau tidak menggapi rayuan si pelakor?
Apalagi jika ternyata suami si korban lah yang menggoda si pelakor. Wanita yang tidak berniat merebut suami orang lain pun bisa jadi tergiur dengan rayuan itu. Sebab ketika seorang lelaki menggoda wanita dia akan melakukan apa saja untuk mendukung rayuannya. Seperti berjanji akan memberikan sesuatu jika dia mau memadu kasih dengan si lelaki tersebut.
Seandannya hal itu terjadi pada anda. Jika yang terjadi adalah kemungkinan pertama yaitu si pelakor yang menggoda dan suami anda tergoda. Mungkin anda akan menyalahkan si pelakor saja. Itu wajar saja karena semua orang tidak akan rela jika miliknya di ambil orang.
Namun sebelum memutuskan untuk menghakimi si pelakor. Alangkah baiknya mencari tau kenapa suami anda tergoda? Apakah hubungan anda yang kurang harmonis? Atau memang suami anda yang tidak setia?
Terlebih lagi jika yang terjadi ternyata adalah suami anda yang menggoda. Bukankah sudah dapat di pastikan bahwa suami anda tidak setia? Pantaskah anda mnghakimi si pelakor?
Orang yang tidak setia akan melampiaskan keinginannya kepada siapa saja yang dia kehendaki. Dan ketika ada wanita lain yang menjadi orang ketiga dalam hubungan anda. Mungkin dia bukan pelaku (pelakor) karena bisa jadi, dia juga korban dari ketidak setiaan suami anda.
Kesimpulannya:
Semoga hal itu tidak terjadi pada keluarga kita. Dan agar hal itu terjadi pada kita, mari kita jaga hubungan baik dengan pasangan. Selesaikan setiap masalah yang kita hadapi dengan pasangan kita.
Jika anda belum memiliki suami atau pasangan, carilah suami/pasangan yang benar-benar setia.
Dan jika terjadi kasus pelakor seperti cerita di atas di sekitar, sebelum kita ikut ikutan mencaci apalagi sampai main hakim sendiri, alangkah baiknya kita mencari tau dulu duduk permasalahannya.
Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dan terhindar dari hal hal negatif. Aamiin
Catatan: tulisan ini di buat bukan untuk membela perbuatan pelakor, ata pun menyalahkan wanita yang menghakimi pelakor yang kesal karena suaminya di rebut. Tapi agar kita lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita.
Pepatah bilanh, rumput tetangga pasti lebih indah. Begitupun perihal pasangan haha
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahah benar juga. Tapi milik sendiri jauh lebih indah jika kita bersyukur dengan apa yang kita miliki… Hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
ah bener banget.. tetap saja sebuah perselingkuhan itu dilakukan oleh kedua orang, jadi tetep 2 orang yang salah.
tapi harus dipahami juga, mengapa suami itu bisa sampai tergoda?
suka bacanya 🙂
SukaDisukai oleh 2 orang
Betul mas, menurut saya. Walau mungkin pelakor itu yg menggoda. Tapi suami jg bisa menolak jika memang dia sayang sama istrinya.
Makasih sudah berkunjung. Dan mengikuti blog saya mas. Salam kenal
SukaSuka
Salam kenal juga 🙂
SukaSuka
Ada api karena ada asap ya mas,
SukaSuka
Betul sekali. Nggak akan terjadi perselingkuhan jika si suami atau istri tidak menagggapi. 😁😁😁
SukaSuka
Setuju dengan pendapat anda,siapapun yang mulai menggoda, jadinya tak ada tepuk sebelah tangan. Dua-duanya mestinya “dihakimi” .
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul sekali. Tap faktanya kbyakan istri yg suaminya di rebut pelakor hanya menyalahkan si pelakor.
Klo menurut para ahli, hal itu karena istri masih cinta tapi tdk trima dgn knyataan bhwa suaminya mendua. Semntara di sisi lain (dalam pikiran bawah sadar si sitri) dia berharap suami masih bisa kmbali ke pepukannya. Sehingga memaki PELAKOR di anggap cara paling aman bagi si istri.
SukaDisukai oleh 2 orang
Setuju banget! Saya juga heran kenapa semua orang menyalahkan si pelakor sementara si suami dibiarin begitu aja. It takes two to tango, kalaulah kemungkinan terburuk si pelakor yang merayu duluan, si suami selalu bisa MENOLAK!
Menurut saya, dalam kasus perselingkuhan spt ini, malah si suami pihak yg paling bersalah karena dialah yg melanggar janji pernikahannya. Istri juga malah nggak tepat kalau menyerang si pelakor, yg harus dia pertanyakan adalah kenapa suaminya tidak setia.
SukaDisukai oleh 2 orang
Tanggapan yang luar biasa.. Memang si tindakan merebut suami orang tidak di benarkan. Kalau saya baca baca menurut para ahli si katanya. Knpa kbnyakan istri yg suaminya di rebut hanya menyerang sang PELAKOR. Itu karena sang istri menganggap itu sebagai cara paling aman. Dengan berbagai alasan misalnya, karena si istri masih cinta takut kwhilangan atau demi anak². Intinya istri yg bertindak sprti itu masih berharap suaminya kmbali kepelukan. Disisi lain dia mengabaikan kenyataan bahwa suami juga bersalah.
Terima kasih sudah berkunjung di blog saya. Salam kenal mbak.. ☺☺☺
SukaDisukai oleh 2 orang
Bener juga si.. Mau gimana lagi.. Hahaha..
SukaSuka
Aku akan membiarkan kalau mereka saling mencintai haha..
SukaDisukai oleh 2 orang
Kalau komen na begini ketahuan jomblo nya.. Wkwkwkwkwk😁🏃🏃🏃🏃
SukaDisukai oleh 1 orang
Nah lho…😂😂😂😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Hihihi pissssssss……
SukaDisukai oleh 1 orang
Btw trmsih sudah berkunjung. Dan memberikan pendapat nya.. Syukur syukur mau berbagi pendapatan.. 😜😜😜
SukaDisukai oleh 1 orang
Kami memilih artikel ini sebagai artikel blog pilihan edisi Maret 2018. Berikut tautnya: http://www.blogdokter.id/2018/03/artikel-blog-pilihan-periode-maret-2018.html
SukaDisukai oleh 2 orang
Benarkah? Trimakasih apresiasinya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dan terhindar dari hal hal negatif. Aamiin ya rabbal alamin…
SukaDisukai oleh 2 orang
Aamiin… terima kasih atas tanggapannya mas. Dan terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Jika berkena silahkan tinggalkan jejak di buku tamu agar lebih mudah saya mengunjungi blog sampaian. ☺☺☺
SukaDisukai oleh 1 orang
Nice bang. Apa nih tips supaya mendapat pasangan yang setia? Ehe
SukaDisukai oleh 2 orang
Jadilah pribadi yg setia dan jujur. Carilah pasangan yg jg jujur dan setia. Ahihi😂😂😂
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalo aku bilang sih, semua salah. Hehehe~
SukaDisukai oleh 1 orang
Waaah berarti anda mengaku ikut bersalah dalam kasusu ini. 😂😂😂
La wong katanya semua salah ahihi. Terima kasih mas sudah berkunjung.
SukaDisukai oleh 1 orang
cewek yang pelakor ada karena ada cowok yang senior. jadi kesalahannya bagi dua sama si cowok
Pelakor : perebut laki orang
Senior : Senang istri orang
SukaDisukai oleh 1 orang
Yakin bagu dua aja? Kamu nggk mau dpt bagian mas? 😜😜😜
SukaDisukai oleh 1 orang
Bagu dua itu apa ya?
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahaha typo bagi dua maksudnya
SukaDisukai oleh 1 orang
Belum tentu salah.. Kadang laki laki nya aja yang tidak mau instruspeksi.. Hehe
SukaSuka
Hahahaha. Bru tau klo sampean komen. Ternyata masuk spam.
SukaSuka