Tips Ngeblog Di Pelosok Dengan Kualitas Sinyal Yang Buruk

Sumber gambar: tutorialaplikasi.com

Jangan dibayangkan betapa sulitnya ngeblog di pelosok desa dengan kualitas sinyal yang buruk. Ngeblog dengan sinyal lemah lebih berat dari beratnya rindu versi dilan. Hehe

Dengan semangat 45 karena ingin tetap eksis ngeblog. Saya tertantang untuk menyiasati bagaimana agar aktifitas ngeblog tetap berjalan.

Bulan ramadhan kali ini, saya memutuskan untuk menjalani puasa di kampung halaman. Dengan tujuan menemani kedua orang tua agar tidak merasa kesepian. Sebab ketiga saudara saya berada jauh di luar kota.

Saya anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertama di Medan, kakak kedua di Semarang, dan adik saya Tangerang. Dan saya sendiri di Purwokerto. Kota terdekat dari kampung halaman saya di Banjarnegara. (Nggak penting banget ya ini dibahas) πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Karena keputusan itu, saya harus rela hidup di kampung dengan kendala sinyal dalam menjalani aktifitas ngeblog.

Secara teritorial, sebenarnya kampung saya tidak pelosok-pelosok amat. Hanya saja kendala sinyal disebabkan keadaan geografis yang berupa perbukitan. Ini karena kampung saya berada di kabupaten Banjarnegara yang sekitar 70% lokasinya merupakan daerah pegunungan.

Untuk menyiasati kendala itu saya melakukan beberapa hal.

1. Mengunduh halaman situs web secara offline.

Untuk menunjang ide dan bahan membuat artikel, biasanya saya memerlukan refrensi dari internet. Dan karena di kampung saya sinyal susah. Maka sesekali saya perlu keluar mencari tempat dengan kualitas sinyal yang cukup bagus, dan mencari refrensi yang sesuai.

Setelah menemukan refrensi yang sesuai, saya unduh beberapa halaman tersebut secara offline. Agar tidak salah memilih refrensi. Saya baca beberapa bagian pentingnya saja, kemudian saya baca semuanya secara offline di rumah.

2. Menulis artikel dengan mode penerbangan.

Setelah menemukan refrensi yang sesuai, tahap selanjutnya adalah menulis artikel. Berhubung sinyal susah, kurang berguna juga menyalakan data internet setiap saat. Toh notifikasi apapun susah masuk karena sinyal buruk.

Ada keuntungan lain menulis artikel di ponsel dengan mode penerbangan. Keuntungannya baterai menjadi lebih awet. Menurut artikel yang pernah saya baca, menggunakan mode penerbangan atau mode pesawat akan membuat daya tahan baterai lebih tahan lama. Saya pun cukup merasakan hal itu. Apalagi pada kondisi sinyal yang buruk. Menghidupkan sinyal dan data internet akan membuat konsumsi baterai menjadi lebih boros. Ini karena dalam keadaan sinyal susah, ponsel akan bekerja secara terus menerus untuk mencari sinyal.

3. Mencari sinyal yang cukup kuat di sekitar rumah.

Artikel yang telah selesai dibuat perlu dipubilkasikan. Dan apabila tidak ada waktu untuk keluar rumah, perlu sinyal yang cukup stabil untuk mempublikasikan artikel tersebut. Maka saya akan mencari tempat yang memiliki kualitas sinyal cukup stabil.

Di daerah yang memiliki kualitas sinyal buruk. Bukan berarti sama sekali tidak bisa mengakses internet, asalkan masih ada tanda sinyal di ponsel walau hanya satu batang. Tempat yang cukup stabil biasanya di sekitar jendela rumah. Taruh atau gantungkan ponsel di sekitar jendela. Tunggu sampai beberapa saat.

Tanda bahwa ponsel sudah mendapat sinyal yang cukup baik. Selain tanda sinyal, biasanya muncul notifikasi aplikasi chat. Seperti whatsapp facebook dan lain-lain. Tetapi jika setelah beberapa saat tidak muncul notifikasi apapun. Coba untuk melakukan membalas chat atau browsing.

4. Mengubah APN (Akses Poin Name)
Cara yang cukup ampuh adalah merubah apn. Setelan apn default biasanya kurang bekerja dengan maksimal pada kondisi sinyal yang buruk. Untuk mengatasinya kita bisa mencoba merubah apn pada pengaturan jaringan.

Caranya masuk ke pengaturan jaringan pilih selengkapnya lalu pili jaringan seluler. Tinggal edit apn yang sudah ada atau buat apn baru lalu klik simpan dan gunakan.

Karena saya menggunakan telkomsel apn defaultnya adalah nama apn telkomsel dan apn internet. Lalu saya buat apn baru dengan nama telkomsel dan apn telkomsel juga. Sebelumnya saya mencoba menggunakan apn telkomsel4g dan telkomsel gprs tapi tidak mau terhubung. Padahal saat saya coba di Purwokerto apn itu bisa terhubung dan koneksinya lebih cepat dibandingkan menggunakan apn default. Mungkin beda tempat beda hasil juga, karena itu yang saya alami.

Itulah tips ngeblog di pelosok kampung dengan koneksi internet yang lemot menurut pengalaman saya. Jika anda punya tips lain boleh berbagi cerita dan tipsnya di kolom komentar.

65 respons untuk β€˜Tips Ngeblog Di Pelosok Dengan Kualitas Sinyal Yang Buruk’

Add yours

  1. Tulis aja artikel nya, terus nulis.. Nah kalau dsh ketemu sama sinyal baru di publish semua.. 😁😁
    Coba belakang batre kasih loyang rokok yang putih terus buat online..
    Kayaknya ada perbedaan.. 😁

    Disukai oleh 1 orang

  2. sengat bermanfaat nih mas, aku juga tinggal di kampung, lembah malahan. jadi sinyalnya terhalang perbukitan. Saya lebih banyak menggunakan jaringan E saja sehari hari.
    kalau saya nulis blognya pake Microsoft Word, mas. Barulah setelah dapat sinyal bagus, lalu dicopy ke WordPress.

    Disukai oleh 2 orang

          1. Saya pke uc browser mas. Setelah masuk ke situs yg di tuju tkan lama sprti akan melakukan copas, di bagian agak tengah ada pilihan simpan/unduh halaman. Dan utk membuka secara offline masuk ke menu unduhan

            Disukai oleh 1 orang

          2. ohh seperti tu, kalau aku pake opera mini aja mas, lebih hemat kuota daripada UC Browser.
            bdw.. saya suka gaya penulisannya bang Juman, seperti orang ngobrol biasa gitu.

            Disukai oleh 1 orang

          3. Hp saya klo pke operamini malah lelet bgt kdang malah cuma muterΒ² doang.

            Makasih apresiasinya. Tapi klo bisa jangan hnya memuji tp berikan kritik jg biar ada perkembangan buat saya. Hehehe

            Disukai oleh 1 orang

          4. Yg mirip mirp orang pidato gitu? πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

            Awalnya sempat meniru jga. Tp klo saya baca kok kaya terkesan menggurui sementara saya blm pantas menggurui jd ya mencoba dgn gaya bahasa sendiri.

            Btw mksg sdh bersedua berkunjung dan memberikan saran lhoo mas hehee

            Disukai oleh 1 orang

          5. nah itu .. bang Juman tau, ya saya ga bisa menyebutkan sih siapa siapanya, takut salah ketik 😁.

            saya lebih suka yang seperti ini, Fresh.

            Oh ya, tau gak bang, para pelukis dan penulis itu kadang tidak pernah mau membaca karya orang lain, karena itu akan mèmpengaruhi orisinalitas karnyanya..

            Disukai oleh 2 orang

          6. Wah saya nggak tau si klo pelukis atau penulis itu tdk mau membaca karya orng lain.

            Tp masuk akal jg si, soalnya saya pernh baca klo manusia cenderung melakukan sesuatu berdasarkan apa yg pernah dia lihat atau dia ketahui. Dan klo yg dia ketahui kbnykan dr karya orng lain kemungkinan besar jg dia akan meniru apa yg dia baca atau lihat.

            Disukai oleh 1 orang

  3. Banyak cara mengakali sinyal saat menulis. Tulis aja dulu di aplikasi tulisan. Entah Google Keep, Google Doc atau lainnya. Nanti saat mau publish terhubung internet, copas aja.

    Jadi ga harus always connect

    Suka

  4. Saya juga tinggal di pegunungan mas, kanan kiri bukit semua, untungnya di sini deket ama tower. Jadi, sinyalnya gak buruk-buruk amat, hhee

    Saya juga kadang simpen offline sih buat hemat data, dan biar gak ngereolad kalo dah bnyak buka halaman. Ditulis terus disimpen aja dulu mas, publishnya pas sinyalnya bagus.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Wah menarik ini tipsnya mas Juman…

    Tapi ga berlaku tuk saya..πŸ€—βœŒ

    Karena klo saya nemuin masalah seperti ini, sinyal lemot dll siap2 hapenya saya banting…πŸ˜„πŸ˜„ ga kok…😎😎 paling ngedumel melulu bawaanya…jangan kan H, 4G nya ilang aja bikin kesal..😊

    Alhamdulillahnya dirumahku sinyal 4G nya kenceng bingits..pdhal kami juga tinggal didesa lho mas..dibelakang rumah masih persawahan…so dari tower bebas hambatan signal..

    Btw..tips yg bermanfaat dan keep the spirit of writing!! βœŠβœŠβœŠπŸ‘πŸ‘πŸ‘

    Suka

  6. Susah Sinyal mirip filmnya Ernest Prakasa.

    Saya juga kalau misal mudik ke kampung halaman, sinyal M3 yang dipake buat internetan itu susah dapat sinyal jadi bawaannya lemot. Bisanya pake Telkomsel aja, itu pun gak kencang. Tapi kalau maju sedikit ke arah lebih kota, kedua sinyal itu ada.

    Coba ya, provider telekomunikasi bisa bikin tower sinyal itu merata di seluruh daerah. Pasti bisa lebih mudah internetan.

    Semangat terus nulisnya, Mas!

    Mantap

    Disukai oleh 1 orang

          1. Kampumg halaman saya di Tasikmalaya. Terus pindah ke Indonesia di daerah Bandung, karena istri orang sana.

            Tapi karena saya kerja di Jakarta, jadi tinggal di sini Mas. Merantau.

            Suka

  7. Wah, trmksh utk tipsnya, Mas Juman. Sy jg kdang kesulitan ngeblog saat di kampung, jd tips yg Anda share lumayan membantu. Slmat berlibur dan menjelang lbaran ya di kampung halaman brsama keluarga. Sy jg pulkam ni pas liburan ini ke kampung ortu dan ikut lbaran di sna, kbutulan adik sy ad yg muslim.

    Disukai oleh 1 orang

          1. Iya mas sama sama. Di kolom komentar yg bikin postingan jg banyak yg bilang berhasil tp ada jg yg bilang sama saja alias gk membuahkan hasil mas.

            Mungkin ada faktor lain jg atau tipe hp tertentu nggk sesuai kurang tau jg.

            Suka

      1. Sbnarnya sy gak disebut mudik sih, cm liburan aj. Kbtulan adik sy jg ad yg muslim, jd yah silaturahmi gitu, hee…

        Mudik di sini aj Mas, di Kalteng, di kampung sy (Batu Hambawang)

        Suka

Tinggalkan komentar

Buat Blog di WordPress.com.

Atas ↑